Minggu, 26 November 2017

Desain Interior Kafe Kelas Menengah Jakarta

Interior Kafe
Herschelbuilt.com
Bagi mereka yang market-minded, bisnis kafe dan tempat-tempat hang out di kota besar seperti Jakarta sangat prospektif. Bagaimana tidak, saat ini tren meeting para profesional yang bekerja di ibukota sudah beralih dari kantor ke pusat-pusat hiburan dan makanan. Kafe saat ini tidak lagi berfungsi sebagai tempat pengisi perut dan pemuas dahaga saja, melainkan juga tempat terjadinya deal-deal bisnis dari recehan hingga miliaran rupiah. Bahkan kecenderungan negosiasi bisnis tidak lagi di lapangan golf, tapi juga di meja-meja kafe yang dipenuhi camilan, soft drink, maupun dinner meal. Sekarang bahkan janjian untuk transaksi bisnis pun di kafe-kafe yang berada di mal-mal premium. Mereka yang berniat terjun di bisnis food and beverage ini fokusnya bukan hanya pada menu makana atau minuman saja, melainkan juga kenyamanan pengunjung. Menjual suasana adalah salah satu kunci sukses berbisnis kafe. Apalagi jika menyasar segmen premium. Oleh karena itu, ketika membangun konsep kafe perlu konsultasi dengan kontraktor interior di Jakarta yang sudah berpengalaman dalam membangun berbagai tempat makan mewah di ibukota ini.

Kafe saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup sebagaimana ikut kelas gym. Beberapa pekerja kantoran di Jakarta saat pulang kerja tidak langsung menuju rumah, namun berolahraga dulu di pusat-pusat kebugaran yang ada di dalam gedung kantor atau pun nongkrong bersama teman-temannya di kafe-kafe yang juga satu gedung dengan kantor mereka. Hobi ini sebagai pelampiasan menunggu macet yang biasanya menyita banya waktu di jalan. Oleh karena itu, membuat pengunjung kafe senyaman mungkin saat menikmati menu adalah hal yang harus diperhatikan oleh calon pengusaha kafe. Pihak kontraktor interior di Jakarta yang memiliki portofolio membangun resto premium tentu bisa merekomendasikan dan membantu membuatkan konsep yang utuh dan menarik untuk interiornya. Biasanya konsultan interior tersebut akan menunjukkan beberapa contoh proyek yang pernah dikerjakan dan membandingkan dengan luas kafe yang akan dibangun tersebut. Mereka akan mengukur kapasitas ruang untuk tamu dan ornamen-ornamennya sehingga kafe akan terlihat lebih hidup. Beberapa kafe bahkan menyediakan panggung kecil yang diisi dengan live music atau open mic untuk pengunjung yang akan melakukan stand up comedy.

Ada kafe-kafe yang dominasi warnanya coklat. Contohnya adalah Oldtown White Coffee yang berasal dari Malaysia. Konsep interiornya pun mengambil tema “jadul” alias jaman dulu. Kursi yang dipilih mirip dengan kursi-kursi warga China yang tinggal di Malaysia era 1950an. Dindingnya dibuat mirip dengan rumah-rumah papan seperti perumahan orang Melayu di pesisir Riau dan Malaysia. Mejanya rata-rata bundar kecil (meski ada juga meja berbentuk bujur sangkar) mengingatkan kita pada warga China di film-film Hong Kong yang sedang main kartu. Konsep ini demikian kuat dan berpadu dengan menu-menu yang ditawarkan khas Malaysia. Ini menunjukkan bahwa pendiri kafe ini sangat memperhatikan detil konsep interiornya. Tidak heran jika kafe ini saat pembukaan di Jakarta awal tahun 2010an yang lalu menarik banyak peminat untuk hang out. Tidak hanya di mal, namun juga merambah ke bandara internasional Soekarno-Hatta.

Kontraktor interior di Jakarta haruslah mampu menciptakan konsep interior yang unik dan terintegrasi dengan menu yang ditawarkan. Jangan sampai interiornya bertema Western tapi makanannya bernuansa lokal. Kafe Betawi, misalnya, adalah contoh lain bagaimana interior bersatu dengan menu makanan. Ornamen, perabotan, furniturnya khas Betawi era tempo dulu. Demikian juga dengan pakaian seragam yang dikenakan oleh pelayan-pelayannya. Semua in line dalam satu tema.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar