Herschelbuilt.com |
Tidak lengkap
rasanya kalau belum mengenal tokoh-tokoh desainer kelas dunia yang selama ini
karya-karyanya banyak menginspirasi kurator interior di berbagai negara. Ibarat
industri musik, para musisi legendaris sering sekali menjadi referensi utama
para pemain musik lokal untuk berkarya dengan mengambil gaya, cara bermusik,
aransemen dan sebagainya sehingga mempengaruhi pemusik lain dalam berkarya.
Demikian juga dengan seni interior. Tema-tema yang menjadi mainstream di
berbagai bangunan residensial, perkantoran, pusat perbelanjaan tentu tidak
lepas dari karya-karya mereka yang sebelumnya sudah mendunia. Beberapa penyedia
jasa desain interior Jakarta pun
juga merujuk pada desain-desain mereka meski tentu tidak ditiru 100 persen.
Kreator adalah pencipta dari apa yang sudah ada. Desain interior yang banyak
diaplikasikan selama ini merupakan gabungan berbagai macam karya serta sentuhan
personal dari desainer yang merancangnya.
Apa saja yang
bisa diambil pelajaran dari para desainer interior top dunia itu? Bagi kurator lokal, bisa ditiru proses kreatif
mereka dalam merancang sebuah desain baru. Sedangkan bagi end user, bisa dijadikan referensi untuk membangun properti
pribadinya selain desain-desain yang sudah dikenal selama ini. Karya mereka
bisa dimodifikasikan untuk kemudian diaplikasi dalam ruang-ruang yang ada.
Tentu bisa dikonsultasikan terlebih dulu dengan perusahaan jasa desain interior Jakarta apakah desain yang dijadikan rujukan
tersebut cukup realistis diterapkan atau tidak. Perlu diingat pula bahwa para
desainer itu berasal dari negara-negara lain yang dalam merancang karyanya
dipengaruhi (salah satunya) oleh kondisi iklim di negara masing-masing. Meski
secara visual menarik, namun belum tentu cocok diterapkan di iklim tropis
seperti di Indonesia. Oleh karena itu, perlu pemahaman yang mendalam tentang
mengapa sebuah desain itu dibuat.
Frances Adler Elkins adalah salah satu desainer interior yang memiliki ciri khas futuristik
Karya-karyanya bisa dilihata di Yerba Buena Klun, Cypress Point Club, Mansion
Zellerback serta Casa Amesti. Konsep desainnya juga bercampur dengan vintage.
Kreatifitasnya dalam mengkombinasikan warna dengan furnutur patut diacungi
jempol dan bahkan menginspirasi desainer-desainer lain setelahnya.
Selain itu ada
juga Elsie de Wolfe, perancang desain interior rumah-rumah para konglomerat.
Klien-kliennya meliputi Keluarga Barrymore, Beckwith, Frick dan Crocker.
Barangkali konsep minimalis itu berasal dari Elsie. Ia yang menyarankan untuk
membuat desain yang simpel tapi tetap elegan dengan pemilihan furniture dan
ornamen yang mudah dipelihara dan dibersihkan. Konsep dasarnya bergaya
Viktoria, namun kreatifitasnya berhasil menciptakan banyak inovasi dalam setiap
karya-karyanya. Bisa dikatakan kalau Elsie adalah trendsetter untuk desain
interior di zamannya.
Dorothy Draper
adalah desainer interior lain yang cukup dikenal di dunia. Karakternya yang
tenang dan serius mempengaruhi gaya desainnya. Ia berani menggunakan kombinasi
warna-warna liar dan mencampur pola dengan motif bunga atau bergaris.
Portofolionya meliputi Metropolitan Museum of Arts (bahkan museum ini disebut
juga The Dorotheum sebagai bentuk penghargaan kepada Dorothy), Hampshire House,
Camellia Hotel, Greenbier Hotel, Casion Resort, Arrowhead Springs Hotel, dan sebagainya yang tersebar di berbagai
negara. Masterpiece dari karya Dorothy adalah Istana Quintandinah dan Royal
Palace. Konsep minimalis yang ia perkenalkan akhirnya mempengaruhi desain
interior di seluruh dunia. Indonesia sendiri banyak yang mengaplikasikan konsep
tersebut pada hunian residensial, apartemen, dan juga perkantoran.
Penyedia jasa desain interior Jakarta memiliki
ribuan contoh-contoh desain yang bisa ditiru dan diaplikasikan. Tidak bisa
dipungkiri bahwa desain-desain tersebut sedikit banyak dipengaruhi oleh
karya-karya mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar