Herschelbuilt.com |
Mungkin banyak yang memiliki rumah dengan ruang-ruang
terbatas. Ada kamar tidur yang sekaligus berfungsi sebagai kamar kerja, dapur
sekaligus ruang makan, ruang tamu sekaligus ruang keluarga, ruang ibadah sekaligus
perpustakaan, dan lain-lain. Integrasi ini bukan semata-mata karena
keterbatasan ruangan melainkan juga karena faktor penghematan. Sebab ruangan
yang dibutuhkan lebih banyak daripada yang tersedia sehingga beberapa area
harus menjadi multifungsi. Hal ini tentu saja bukanlah masalah selama tata
letak serta pemilihan furnitur dan perabotannya juga tepat. Ruangan yang
multifungsi memang memiliki tantangan tersendiri. Bagi konsultan jasa interior design Jakarta yang sudah
berpengalaman, masalah seperti ini bisa diatasi dengan kreatifitas dalam
perancangan awal.
Salah satu space yang disatukan adalah ruang makan dan
ruang keluarga. Salah satu yang harus diperhatikan dalam menyatukan dua ruangan
yang berbeda fungsi adalah adanya batasan yang jelas yang membedakan setiap
area. Berilah tanda sebagai pembatas. Misalnya ruang keluarga dibatasi dengan
sofa panjang sehingga mendandakan luas areanya. Dan untuk menunjukkan ada ruang
makan, maka perabotan seperti meja dan kursi makan harus diletakkan di sisa area
tersebut. Hindari batasan yang rancu karena jika ada tamu mereka kesulitan
membedakannya. Apalagi anak-anak yang belum memahami tentang tata ruang rumah.
Seorang konsultan dari perusahaan jasa interior design Jakarta bisa memberikan beberapa alternatif sebagai
pembatas yang memisahkan kedua area tersebut. Jika ruangan cukup besar, bisa
diletakkan lemari sebagai “dinding” pemisah. Namun kalau ruangannya kecil,
selain sofa, bisa juga menggunakan kaca pemisah sehingga ruangan tampak elegan
walaupun luasnya terbatas. Atau dibedakan dari pemilihan warna mebelnya.
Misalnya kalau ruang keluarga warna putih, ruang makan berwarna coklat. Warna
harus ekstrim bedanya agar batasannya jelas. Jangan sama-sama warna cerah atau
sama-sama warna gelap karena sulit dibedakan juga.
Furnitur yang digunakan juga harus dipisahkan. Pilihlah
perabotan yang berbeda. Kalau di ruang keluarga ada kursi, maka kursinya harus
berbeda dengan yang ada di ruang makan. Jika di ruang makan ada sofa juga, maka
usahakan berbeda dengan sofa yang ada di ruang keluarga. Pilih juga furnitur
yang tidak terlalu besar. Jika memang ruangan sangat terbatas sekali, gunakan
perabotan yang punya roda. Misalnya, rak piring beroda,kursi makan beroda, meja
yang bisa dilipat, atau lemari beroda. Namun jangan lupa untuk tetap
memperhatikan desain perabotan tersebut. Jangan sampai ruangannya estetik namun
perabotannya njomplang.
Selain itu, faktor lain yang harus diperhatikan saat
menyatukan dua ruangan berbeda fungsi adalah layout rumahnya. Jika hanya
memiliki satu-satunya ruang makan di rumah tersebut, otomatis jika ada tamu
maka ia akan melewati ruang keluarga. Apakah hal ini cukup nyaman jika ada
orang lain yang mengakses ruang privasi tersebut? Beberapa orang mungkin tidak
mempermasalahkannya, namun sebagian orang justru menginginkan ruang keluarga
hanya memang khusus untuk anggota keluarga saja. Tentu kurang nyaman jika
sedang menonton TV bersama anak-anak namun ada orang lain yang juga ada di
sana. Karena itulah dibutuhkan penataan layout yang cermat dan detil.
Ruang keluarga maupun ruang makan sejatinya adalah dua
tempat yang berbeda. Namun bukan berarti keduanya tidak bisa disatukan dalam
satu konsep interior yang sama. Selain kreatifitas, juga dibutuhkan kecermatan
dalam memilih perabotan serta furnitur ruangan agar sejalan dengan tema yang
diangkat. Sebagai sebuah karya seni, desain interior harus memiliki konsep yang
kuat dan menyatu.
Kalau saya pribadi lebih suka menggabungkan ruang keluarga dan ruang makan.
BalasHapusIya, sama. Saya pribadi juga lebih suka begitu.
Hapus