Interior Rumah Betawi, Kenapa Tidak?

Herschelbuilt.com

Selama ini kita sering terjebak dengan konsep interior yang “itu-itu” saja. Misalnya, jika sekarang trennya minimalis, maka rata-rata rumah yang dibangun berkonsep minimalis. Jika yang sedang digandrungi adalah interior berkonsep vintage, maka banyak rumah yang dibangun dengan meniru konsep ini. Tentu saja tidak ada yang salah dan semua bergantung dari selera masing-masing. Namun belajar dari perusahaan-perusahaan raksasa dunia yang mendesain kantornya dengan konsep änti-mainstream, ada baiknya juga di Indonesia, baik hunian maupun perkantoran juga memiliki konsep yang out of the box dalam mendesain interior. Salah satunya adalah desain berbasis budaya. Di Indonesia sendiri sangat kaya dengan beraneka ragam budaya yang memiliki turunan-turunan aplikasinya. Sebagai contoh, pernikahan adat Jawa, baju adat Sunda, rumah adat Padang, pesta budaya Kalimantan dan sebagainya. Salah satu kekayaan budaya yang cukup dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan adalah Betawi. Apalagi sejak sinetron Si Doel Anak Sekolahan tahun 1990an, budaya Betawi ini semakin lama semakin populer. Termasuk juga sinetron-sinetron saat ini selalu didominasi dengan budaya asli Jakarta tersebut.

Betawi tidak saja berbicara tentang logatnya yang khas, lagu-lagunya yang riang, makanan kecilnya yang berwarna-warni, atau pakaiannya yang simpel tapi bermakna. Betawi juga memiliki ciri khasnya sendiri dalam hal interior rumah. Rumah-rumah Betawi yang asli dewasa ini memang jarang ditemui di Jakarta. Namun bukan berarti budaya ini “punah” dari sisi arsitektur dan interiornya. Perusahaan konsultan Jakarta interior design firm bisa memberikan ide-ide segar terkait dengan desain rumah Betawi. Keunikannya tidak kalah dengan desain-desain lain yang sering diaplikasikan oleh sebagian besar konsumen. Bahkan interior rumah Betawi memiliki cita rasa seni yang tinggi dibanding desain Eropa yang kaku dan dingin. Rumah Betawi, sebagaimana rumah-rumah di Indonesia lainnya, merepresentasikan keterbukaan, keramahan, sekaligus kenyamanan.

Apa saja ornamen-ornamen yang bisa memperkuat konsep interior Betawi? Pertama adalah lispang yang berupa papan kayu dengan bentuk segitiga berjajar menyerupai gigi belalang. Filosofi dari ornament ini adalah kejujuran, keuletan, dan kesabaran. Seperti diketahui, belalang adalah serangga yang bisa mematahkan kayu jika dikerjakan secara konsisten tanpa henti. Orang-orang Betawi memang terkenal ulet dalam bekerja serta jujur dalam berinteraksi. Hal ini tercermin dalam keseharian mereka. Lispang merupakan representasi dari nilai-nilai ini.

Banji adalah ornamen Betawi lainnya yang memiliki pola segi empat. Sinkretisme budaya lokal dengan budaya Hindu (ornamen dasar Swastika) membentuk banji. Oleh masyarakat Betawi, banji mewakili kedinamisan dari hidup. Banji biasanya kombinasikan dengan unsur-unsur lain seperti tumbuhan, khususnya bunga lima atau bunga tapak dara. Jika memperhatikan rumah-rumah Betawi kuno, banji selalu teraplikasikan dan menyatu dengan ornament lain. Konsultasikan dengan Jakarta interior design firm yang direkomendasikan untuk mendapatkan konsep Betawi yang lebih kental di dalam rumah modern yang sedang dibangun.

Pada sisi penutup atap depan, terdapat juga ornament melati yang melambangkan keceriaan, keramahan dan keharuman. Ini merupakan simbol dari karakter warga Betawi yang welcome terhadap tamu-tamunya. Nilai-nilai positif yang terkandung dalam ornamen Betawi bisa menggambarkan sifat-sifat tuan rumah. Oleh karena itu, memanfaatkan budaya Betawi sebagai konsep interior rumah sangat direkomendasikan sebagai salah satu opsi mempercantik rumah. Dan tentu tidak harus orang yang bersuku Betawi yang bisa memiliki interior tematik seperti ini. Apapun sukunya, dan bahkan orang asing yang tinggal di luar negeri, bisa menerapkan interior model ini sebagai bentuk kekayaan wawasan budayanya.